Headlines News :
Anda PuAs Kami Senang

Sponsor

NEW AND NOW

Team Kreatif Menu

Showing posts with label Thai Tea. Show all posts
Showing posts with label Thai Tea. Show all posts

Thai Tea Mengurangi Resiko stroke


Minuman Nikmat Sarat Khasiat 
Rabu, 04 April 2012
THAI TEA 
Berkat khasiat dan rasanya yang nikmat, minuman yang memiliki berbagai varian itu kini semakin mudah ditemui di kafe-kafe dan restoran di Indonesia. Salah satu yang sedang digandrungi adalah thai tea. Minuman khas dari Thailand ini, selain menawarkan cita rasa yang berbeda dari teh lokal, memiliki warna unik.

Thai tea biasanya tersaji dengan warna oranye cerah. Warna tersebut dihasilkan dari campuran teh dan susu. Sungguh menggugah selera. Minuman asal Negeri Gajah Putih itu identik dengan penyajiannya yang dibuat segar dan dingin. Dengan bahan dasar black tea dari Thailand yang terkenal memiliki cita rasa kuat, menu minuman ini memiliki kandungan antioksidan tinggi.

Di Thailand, thai ice tea bukan minuman mewah dan bisa ditemukan di setiap sudut kota. Bahkan penyajiannya sederhana, yakni menggunakan plastik sebagai wadahnya. Di Indonesia, thai tea juga populer, termasuk di kawasan Bandung. Di beberapa restoran dan kafe di Kota Kembang, tertulis menu minuman ini di daftar menunya. Salah satunya SG7. Kafe di Jalan Sawunggaling No 7 ini menawarkan dua varian thai tea, original dan teh hijau. Green thai tea ini cukup unik. Warnanya yang hijau pekat langsung berubah hijau lembut saat dicampur susu.

Kental Manis
Pas Sajian thai tea lainnya ditawarkan Suki Time. Tempat spesialis suki yang berlokasi di Bandung Supermal ini memiliki kualitas iced thai tea yang baik. Thai tea-nya kental dengan manis yang pas. Tak kalah menarik adalah sajian thai tea di Hotel Hilton. Jika biasanya thai tea disajikan hanya dengan susu, di Hotel Hilton Bandung, thai tea disajikan dengan jelly kenyal.

Ada sensasi tersendiri saat meminum thai tea di sini karena manisnya teh Thailand berpadu dengan kekenyalan jelly. Thai ice tea ini pun ditawarkan di beberapa restoran dan kafe lain di berbagai kota di Indonesia. Sebut saja J-Co, Dunkin' Donuts, Raa Cha, Platinum, Tamini Cafe, Hanamasa, serta beberapa restoran lainnya. Satu lagi tempat wisata kuliner yang menghadirkan thai ice tea dalam daftar menunya, yakni Phuket Resto.

Meski masakannya khas negeri Gajah Putih, soal harga dijamin terjangkau. Tempatnya nyaman, cocok bila Anda ingin menjamu tamu atau makan bersama keluarga dan teman-teman. Menu yang ditawarkan sangat banyak dan beragam, mulai dari ayam goreng bawang putih, roti naan phuket style, kerang hijau masak daun kemangi, kwetiau sapi saus tiram, cap cay bangkok, hingga sapi karie phuket. Salah satu menu andalan resto ini ialah sup tomyum seafood. Sebagai menu minumannya, selain terdapat thai tea, di tempat ini ada thai coffee, kopi asli Thailand. san/R-2

Komentar Seleb yang Pernah Mencicipi

Kepopuleran thai tea ternyata tidak hanya dirasakan oleh masyarakat biasa. Para selebritas di Tanah Air ternyata juga banyak yang menggemari minuman sehat yang satu ini. Natasha Dewanti salah satunya. Artis kelahiran !4 Oktober 1978 ini mengaku sangat menggemari masakan Cina. Sehingga minumannya pun tidak terlepas dari Thai Tea. "Hampir setiap makan di restoran chinese food, minumnya pasti Thai Tea," ujarnya.

Tasya pun tak sendiri, sang suami Dicky Permana juga gemar minum Thai Tea. "Berhubung dia lebih suka manis, jadi lebih banyak dia minumnya," ucapnya. Buat gadis yang hobi traveling ini, selain enak, Thai tea juga pas untuk jadi sajian penutup setelah makan. "Dibanding minuman yang lain, Thai tea lebih enak aja karena nggak bikin eneg di perut," tuturnya.

Tidak jauh berbeda dengan Tasya, Pesinetron tampan Kiki Farel juga sudah tidak asing dengan istilah Th ai tea. Restoran jepang seperti Hanamasa adalah salah satu tempat Kiki biasa mencicipi minuman berwarna orange itu. "Wah, kalau Thai tea sih aku sudah biasa minum," ujarnya.

Hebatnya lagi, pria berusia 25 tahun ini juga pernah merasakan sensasi minum Thai tea di negeri asalnya Thailand. "Tahun 2011 kemarin, aku dua kali ke Bangkok. Otomatis minumnya Thai tea dong," umbarnya. Namun bagi pria yang hobi bernyanyi ini, untuk soal rasa. baik di Thailand maupun di Indonesia sama saja. "Kalau rasa kurang lebih sama enaknya, tapi yang berbeda itu harganya. Di Th ailand cukup sekitar enam ribu rupiah saja,tapi kalau di sini bisa sampai dua puluh ribu," ungkapnya.

Berbeda dengan Aiman Ricky, aktor yang terkenal lewat perannya di sinetron Islam KTP ini justru belum pernah mencicipi sensasi rasa dari Thai tea. Hal ini bukan tanpa alasan. Usut punya usut, ternyata ia tidak suka minum teh. Meski tidak alergi total dengan teh, namun informasi yang mengatakan bahwa teh bisa membuat gigi berwarna kuning cukup membuatnya gusar.

"Nggak mau juga kan punya gigi kuning gara-gara keseringan minum teh. Tapi kalau ada waktu, aku pasti coba kok, kan gak ada salahnya juga," pungkasnya. san/R-2

Mengurangi Risiko Stroke

Black tea atau teh hitam yang menjadi bahan utama dalam komposisi Thai tea sudah lama dikenal memiliki khasiat yang hampir sama dengan teh hijau. Banyak orang percaya bahwa teh hijau memiliki khasiat tinggi untuk kesehatan, sehingga mereka yang menerapkan pola hidup sehat, memilih teh hijau yang lebih mahal.

Padahal menurut Dr Carrie Ruxton, secangkir teh hitam pun mampu mengurangi risiko kanker, stroke, diabetes, atau kerusakan gigi. Dr Carrie Ruxton, ahli gizi dari South Dakota Foundation menyatakan bahwa teh hitam memiliki kandungan senyawa katekin, theaflavin dan antioksidan.

Zat ini bermanfaat untuk menangkal radikal bebas yang berperan penting bagi kesehatan dan manfaatnya tak kalah hebat dengan teh hijau. Dalam penelitiannya, ia menemukan adanya senyawa yang sama antara teh hitam dan teh hijau. Kandungan yang terdapat pada dua jenis teh ini mampu meningkatkan fungsi pembuluh darah yang mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Penelitian yang telah diterbitkan pada Journal Network Health Dieticians ini, menyimpulkan, bahwa teh hitam dan teh hijau berasal dari tanaman camellia sinesis ini memiliki senyawa serupa. Juga memiliki manfaat kesehatan yang juga sama baiknya.

Dari 17 penelitian yang dilakukan pada 2011 lalu, didapati bahwa risiko serangan jantung pada orang-orang yang meminum 3 cangkir teh hitam setiap hari, 11 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak. Selain itu, Dr Catherine Hood dari Tea Advisory Panel mengatakan, teh hitam kini semakin menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan. "Bagi yang sudah kenal, teh hitam adalah teh hijau baru. Teh hijau dan teh hitam sama hebat khasiatnya," ujarnya. berbagai sumber/san/R-2
IST
http://m.koran-jakarta.com/index.php?id=87698&mode_beritadetail=1

Bubble In my Tea


Jadi seperti yang sudah diceritakan di post sebelumnya, bos pabrik sekarang punya cafe di mall Paris Van Java (PVJ) Bandung. Cafe yang dibuka bos adalah franchise bubble tea Thailand yang namanya Calais.
(Calais, si teh racikan dengan maskot kumis)
Yang namanya bubble tea di Calais adalah kita bisa milih-milih sendiri takaran tea-nya sekehendak hati. Nanti sama si “artis peracik”, teanya dibuatkan…
Dan anehnya kalau Calais ini, di belakang cup-nya si artis akan menulis kata mutiara yang diperuntukkan kita. Beneran loh, tulis tangan loh! Aku juga kaget bahwa si cup itu ditulisi satu-satu.
Pada kunjungan pertama, yang dicoba adalah original milk tea dengan semacam puding dari telur. Dari minuman ini, yang aku suka adalah semua rasa tidak saling menggurui. Aku tadinya berpikir si puding telur itu akan amis dan bikin eneg. Tapi ternyata enak dn seger! Di belakang cup-nya aku dapat tulisan “Love is the beauty of the soul”.
(udah habis original milk tea-nya)
Selain original milk tea, aku juga mencoba milk tea latte dengan bubba *bubble-red*. Aku suka dengan rasa gulanya. Itu gula apa karamel ya, karena ada hangus-hangus yang harumnya tidak aku kenali dari karamel lain. Mungkin jenis gulanya beda? Entah, pokoknya ini juga minuman yang enak. Aku suka gulanya! >.<. Di belakang cup minuman yang ini aku dapat tulisan “Actions speaks louder than words”.
(milk latte pose dengan kaktus)
Nah, makanya…
Kalau ke PVJ,dan kebetulan ke tingkat 2, yang deket eskalator, yang deket gym, ada tempat yang seperti ini:
(Calais, artisan bubble tea *tampak depan*)
Mungkin bisa luangkan waktu untuk icip-icip teh yang diracik sendiri oleh seorang artist…
-nyaw, menyeruput bubble di dalam teh-http://nyawnyaw.wordpress.com/2012/05/27/

7 Negara Dengan Citra Minuman Teh

Jika Anda penggemar teh, ada 7 negara yang patut dikunjungi untuk menikmati minuman berusia 4.000 tahun itu. Beraneka teh lokal akan memberikan kejutan citarasa yang tiada dua.

Daun teh pertama kali tiba di cangkir Shen Nung, Kaisar China yang berkuasa pada tahun 2737 sebelum masehi. Selama ribuan tahun berikutnya, daun teh menyebar ke berbagai penjuru dunia, bahkan menjadi minuman tradisional setempat.

Satu jenis pohon teh bisa menghasilkan beberapa varietas. Teh hijau, teh hitam, teh putih, hingga ribuan kombinasi lain yang menempatkan teh sebagai minuman yang dikenal seantero bumi. Tata cara menanam mulai dari pembibitan hingga pemetikan daun menjadi faktor yang berperan di balik diversitas jenis tumbuhan ini.

Situs cnngo.com merangkum 9 jenis teh dari 9 negara yang berbeda, yang perlu Anda coba jika berlibur ke sana:

1. China

Sejarah tumbuhan teh berawal dari China, yang hingga kini masih menjadi pengekspor teh terbesar di dunia. Perkebunan teh tersebar di pelosok-pelosok desa, jauh dari hiruk pikuknya kota. Teh hijau adalah varietas yang paling banyak dihasilkan.

Teh asal Cina yang juga terkenal dengan rasanya yang nikmat adalah teh bunga, campuran teh hijau dengan kuncup bunga dari beberapa jenis. Sementara itu, Oolong merupakan jenis teh fermentasi yang memiliki nilai jual tinggi.

2. Sri Lanka

Negara ini merupakan sasaran para perusahaan teh di seluruh dunia. Inilah tempat asal Ceylon Tea Tak hanya dikombinasikan dengan berbagai aroma dan rasa, Hotel Colombo Hilton bahkan menyuguhkan minuman cocktail yang berbahan dasar teh. Selain itu, Hunas Falls Resort yang terletak dekat wilayah Kandy terkenal dengan masakan dengan bumbu daun teh. Di sini, Anda bisa mencoba dada bebek asap atau potongan tuna segar yang dimasak dengan daun teh.

3. Kenya

Tak heran bila Kenya mendaulat dirinya sebagai penghasil teh hitam terbaik. Bebas kimia, pestisida, apalagi penyakit. Tumbuh di wilayah sekitar garis khatulistiwa, teh dari Kenya disinari matahari selama 12 jam setiap harinya sepanjang tahun! Hasil 'tanning' itu berupa pucuk daun yang sangat kaya antioksidan.

Mombasa Tea Auction adalah perusahaan penghasil teh terbesar kedua di dunia. Hasil perkebunannya diekspor ke berbagai negara seperti Mesir, Inggris, Amerika Serikat, Pakistan, Afghanistan, Sudan, India, bahkan China.

4. Jepang

Selain olahraga sumo, geisha, dan sushi, Jepang juga terkenal dengan Matcha Tea. Pohon teh tumbuh perlahan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, sehingga daunnya memiliki warna hijau yang mencolok. Daun-daun ini lalu diproses dengan tangan, menghasilkan bubuk Matcha Tea yang nilai jualnya cukup tinggi.

Pertama, bubuk matcha ditaburkan ke dalam cangkir. Air mendidih yang dibiarkan dingin secara alami lalu dituangkan perlahan, dan diaduk menggunakan alat khusus dengan kecepatan konstan. Lalu, terciptalah sebuah minuman dengan warna hijau terang.

Jika Anda menginginkan pengalaman yang berkesan dalam mencicipi Matcha Tea, datanglah ke Chosho-ji. Kuil peninggalan Buddha di Chiba ini merepresentasi abad ke-13. Selain mencicipi teh yang terkenal ini, Anda juga bisa menginap di kuil.

5. India

Pertunjukan teatrikal pembuatan Masala Chai sebanding dengan rasanya. Tiap daerah di India memiliki komposisi sendiri untuk minuman khas ini. Namun pada umumnya, Masala Chai terdiri dari teh hitam pekat yang dicampur dengan susu. Itu saja? Tentu saja tidak. Susu terlebih dahulu dididihkan dengan kayu manis, kapulaga, cengkeh, jahe, lada hitam, serta beberapa rempah lainnya.

Menggunakan saringan, pembuat teh biasanya menuangkan Masala Chai jauh di atas gelas, serta mengisi semua gelas secara bergantian. Anda bisa menambahkan gula bila diinginkan. Masala Chai bisa ditemukan di sepanjang jalanan Mumbai, namun Mumbai Tea Centre adalah yang paling direkomendasikan.

6. Inggris

Teh Devonshire adalah seperangkat menu untuk minum teh. Unsur utamanya adalah teh hitam yang disajikan dalam teko, dengan susu, gula, atau lemon yang bisa ditambahkan sebagai pelengkap. Teh Devonshire sangat pas ditemani oleh Scones, sejenis roti khas Inggris yang diberi krim atau selai buah.

7. Rusia

Teh? Di Rusia? Benar, Negeri Beruang Merah ini tidak hanya terkenal karena Vodka. Lagi-lagi, para pedagang Cina memperkenalkan minuman favorit mereka pada pertengahan abad ke-16. Hal itu mereka lakukan ketika menyusuri pedalaman Rusia, dengan jarak tempuh 17 ribu kilometer. Sejak itu, warga Rusia punya kebiasaan tersendiri dalam membuat teh.

Adalah Samovars, teko oval dari logam yang digunakan untuk memasak daun teh. Teko ini lalu diisi dengan teh hitam yang diberi berbagai aroma, mulai dari buah hingga herbal. Teh yang memiliki aroma kuat seperti herbal dididihkan di satu teko khusus. Anda bisa mencoba ritual teh ini di Perlov Tea House, Moskow.


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12635207

Manfaat dan Khasiat Teh HIjau Untuk Kesehatan



Pada awalnya teh hijau hanya dikonsumsi oleh negara daratan Tiongkok, Jepang, Cina dan Asia Tenggara. Namun dalam beberapa dekade ini manfaatnya mulai tampak bagi yang mengkonsumsinya. Inilah yang membuat teh hijau menjadi populer.

Khasiat teh hijau sendiri telah ditemukan sejak ratusan abad lalu. Nah, bagaimana kalau kita ubah konsumsi teh biasa menjadi teh hijau yang kaya manfaat? Untuk mengenal lebih dalam manfaat dan khasiatnya liat di bawah sini:

1.Kaya antioksidan
Teh hijau memang dikenal sebagai minuman yang kaya antioksidan. Khasiat dari kandungan ini adalah mampu memerangi radikal bebas, cegah kanker, penyakit jantung dan kerusakan pada DNA. 

2.Penurunan berat badan
Green tea,  juga dapat mempengaruhi metabolisme yang mampu membakar lemak di tubuh. Minuman ini juga dikenal dapat mengoksidasi lemak dan membakarnya hingga 80 kalori/hari.

3.Panjang umur

Sebuah studi di Jepang, yang diikuti 40.000 orang menunjukan, konsumsi 5 cangkir teh hijau/hari memiliki resiko kematian lebih rendah.

4.Bebas jerawat

Banyak segudang produk kecantikan di toko kosmetik dengan komposisi teh hijau. Studi lain juga menunjukan bahwa salah satu manfaat dari teh hijau adalah membantu mencegah serta melawan jerawat dan mengurangi gejala eksim. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya meminumnya sebanyak 3 gelas/hari.

5.Flouride alami
Banyak alasan mengapa harus minum teh hijau, salah satunya kesehatan gigi. Teh hijau mengandung flouride alami yang mampu menghilangkan racun dan melindungi jaringan. Selain itu teh hijau juga dapat menjaga nafas menjadi segar.

6.Melawan penuaan

Selain kaya antioksidan teh hijau juga kaya vit C dan E. Manfaatnya adalah nutrisi ini sangat dibutuhkan kulit, terutama untuk mencegah kerutan.

7.Meningkatkan memori
Alasan lain mengapa harus mengkonsumsi teh hijau adalah teh ini dapat menjaga daya ingat. Dalam teh hijau ditemukan antioksidan kuat yang mampu melindungi otak dari kerusakan. 
http://sibukforever.blogspot.com/2012/03/7-manfaat-minum-teh-hijau.html

Sejarah Thai Tea






Kerajaan Thailand didirikan pada pertengahan abad ke 14. Dikenal dengan nama Siam sampai dengan 1939, Thailand adalah satu-satunya Negara di Asia tenggara yang tidak pernah dikuasai oleh bangsa Eropa. Revolusi damai pada tahun 1932 berujung pada monarki konstitusional. Bekerja sama dengan Jepang pada perang dunia ke-dua, Thailand menjadi ally Amerika setelah konflik yang terjadi.

Walaupun Thailand dari sudut pandang sejarah tidak pernah menjadi negara peminum teh, Thai tea merupakan hal umum di sepanjang sejarah Thailand. Kebanyakan mengenal minuman manis kental yang disebut Thai tea. Biasanya terdiri dari the hitam dengan bunga lawang (star anise), pewarna makanan, kadang dicampur dengan rempah-rempah dan susu kental manis. Disuguhkan secara panas atau dengan es.

Pohon teh adalah tanaman asli dari Thailand Utara, namun penduduk Thailand dan tetangga dekatnya Burma tidak memiliki tradisi meminum teh. Didalam sebuah resep kuno tertulis teh hijau yang direndam dengan air asin dimakan sebagai sayuran. Acar yang asin, dan agak pahit yang dihasilkandisebut “miang” dalam dialek local, adalah teh aneh bagi kebudayaan barat.

Cerita yang lebih baru mengenai bagaimana kultivasi tanaman teh lebih menarik, termasuk didalamnya sedikit sejarah yang berhubungan dengan revolusi China tahun 1949 dan periode perang dingin.

Pada tahun 1949 akhir, sebagian kecil dari pasukan nasionalis Chiang-kei Shek di Yunnan (dikenal dengan nama Guo-min-dang, atau KMT) terpisah dengan pasukan utamanya. Bersamaan dengan itu, pasukan nasionalis yang kalah perang mundur ke Taiwan, meninggalkan pasukan kecil yang terpisah dari KMT Yunnan. Terisolasi, namun tidak gentar, pasukan ini memimpin serangan gerilya terhadap pasukan pembebasan China (PLA). Namun, mereka dipukul mundur ke selatan hingga ke Burma, dimana mereka melanjutkan serangan terhadap para komunis. Pada tahun 1960-1961, mereka dipaksa keluar dari Burma menuju Thailand utara, dimana asimilasi mereka baru selesai sebagian.

Selama berpuluh-puluh tahun, pejuang KMT melakukan operasi illegal didalam wilayah segitiga emas: penyelundupan permata dan obat-obatan terlarang, perdagangan gelap, dan aktivitas sejenis lainnya. Akhirnya, melalui edukasi dalam sekolah pemerintah dan program inovatif seperti Royal Project for Crop Replacement, yang menawarkan kehidupan alternatif (sah), generasi baru dari immigran berasimilasi secara kultur dan ekonomi kedalam masyarakat Thai. Penanaman the merupakan salah satu dari pilihan yang legal.

Berasal dari provinsi Yunnan, daerah asal dari teh, secara alami menanam dan membuat the adalah salah satu dari kegiatan ekonomi yang dipilih oleh penduduk baru Thailand ini. Tanaman teh yang pertama diimpor dari China dan Taiwan dan ditanam pada dataran tinggi provinsi Chiang Mai pada akhir 1980. Asosiasi penanam teh Taiwan, bermaksud untuk mendukung mantan teman seperjuangan mereka di KMT dulu. Mereka mengirimkan ahli teh untuk menyediakan dukungan agrikultural secara teknis . Dua klon dari varietas teh, dikenal sebagai No. 12 dan No. 17 (ber sip-song dan ber sup-jet dalam bahasa Thai), ditanam secara besar-besaran yang mengakibatkan kualitas daun yang lebih konsisten, produktivitas yang meningkat, dan ketahana yang lebih baik dari penyakit.

Hari ini, apa yang dimulai sebagai daerah kantong China yang bersenang-senang dalam aktivitas ilegal di lembah yang mengelilingi desa Mae Salong, telah menjadi komunitas yang legitimate, kohesif, ekonomis, ditandai dengan taman teh independen yang menghasilkan teh Oolong. Adalah sebuah desa yang indah, sejuk dan bersemangat. Dengan sekolah, hotel kecil, restoran Chinesse dan Thai, dan sayangnya supermarket dan pusat game. Semua milik mereka sendiri.

Gaya dari teh yang diproduksi di desa teh tersebut didominasi oleh tipe Formosa klasik. Tergulung rapat, daun abu-abu hijau ke hijau yang separuh teroksidasi diproduksi dalam gaya Tung Ting, provinsi Nantou dari Taiwan. Teh yang diproduksi di Mae Salong terjual dengan baik di pasar teh lokal dan dijual setelahnya oleh hotel, spa, dan toko makanan Thai. Sebagian dari Daun teh terbaiknya diekspor ke eropa, secara khusus ke Mariage Freres, Paris, dan kepada pasar Taiwan. Produk ini hampir tidak dikenali di Amerika.

Umum dengan kebanyakan cerita mengenai penyebaran dari teh, Thai tea enemukan akarnya di tengah-tengah peperangan. Thai tea tidak dihasilkan oleh kekuatan kolonial yang berencana untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan pekerja murah. Ini dihasilkan oleh keturunan dari kekuatan yang terkalahkan, yang mundur dari kekuatan komunis PLA. Hal ini merupakan bagian unik dari sejarah, sisi yang mengagumkan, seperti teh, kepada intrik dari bangsa-bangsa di dunia.

Thailand – Doi Mae Salong

Doi Mae Salong sering disebut sebagai “Swiss Kecil” dari thailand. Pemandangan yang indah mengundang lebih dari 200 ribu turis setiap tahunnya.

Seperti pemandangannya, Doi Mae Salong adalah rumah bagi 4500 rai (28,125 hektar) tanaman teh. Banyak dari teh yang diproduksi disini adalah teh Oolong gaya Taiwan yang ditanam oleh keturunan pasukan China yang mundur dari revolusi China tahun 1949.

Teh Doi Mae Salong

Doi Mae Salong, berlokasi 45 Km Utara dari distrik Mae Chan di provinsi Chiang Rai pada ketinggian sekitar 1500 meter. Mempunyai suhu rata-rata 25 derajat Celsius dan udaranya kering, sejuk, dan menyegarkan sepanjang tahun – kondisi ideal untuk teh.

Kondisi penanaman dari Doi Mae Salong, sangat mirip dengan Taiwan, yang memproduksi beberapa dari teh Oolong terbaik di dunia. Banyak dari pohon teh yang tumbuh di Doi Mae Salong berasal dari Taiwan, dan kebanyakan dari produksi tehnya adalah teh Oolong gaya Taiwan.



Teh hijau dan Teh Hitam juga diproduksi disini, dan provinsi Chiang Rai memproduksi sekitar 200 ton rteh per tahunnya. Sekitar 70% dari produksi tersebut di konsumsi secara lokal dan 30% sisanya diekspor. Pengguna mayoritas dari teh Thailand termasuk didalamnya Eropa dan Dubai.

Pemerinta Thai mempromosikan turisme di area tersebut dengan cara mendesain Doi Mae Salong sebagai desa OTOP (One Vilage One Product) (baca: satu desa satu produk). Tersedia banyak pilihan akomodasi dan restoran dan semua orang yang tertarik dalam produksi teh dapat menjelajahi daerah penanaman teh di areea tersebut.

Sumber:

http://www.gshaly.com/teas/thailand.htm

http://www.teagenius.com/tea-growing-areas-of-asia/thailand-doi-mae-salong.html

Selebritas Thai Tea Di dunia Seleb

Black Tea atau yang lebih di kenal dengan Thai tea Milk dan juga Green tea ternyata populer juga di Penghuni Apartement  Kalibata City,  banyak orang kemudian tergiur dengan pesona yang ditawarkan rasa thai tea itu sendiri dan berkali-kali mengulang kisah nikmat bersama tea yang berasal dari Thailan tersebut.

Thai tea ini juga dinikmati kaum entertainment yang lebih membumi dengan sebutan para selebritis tanah air, banyak dari mereka yang menyukai minuman ini, seperti di kutip dari koran Jakarta

kepopuleran Thai tea ternyata tidak dirasakan oleh penikmat dari kalangan masyrakat biasa, para selebritas di tanah air ternyata juga banyak yang menggemari minuman sehat yang satu ini. Natasha Dewanti salah satunya.


Artis kelahiran 14 oktober 1978 ini mengaku sangat menggemari masakan Cina. Sehingga Minumannnya pun tidak ter;epas dari Thai Tea " Hampir setiap makan di Direstoran  Chinese Food Minumannya  Pasti Thai Tea " , Ujarnya

Tasyapun tak sendiri, sang suami Dicky permana juga gemar minum thai tea, " berhubung dia suka manis jadi di lebih banyak meminumnya,"ucapnya.
Buat gadis yang hobby traveling ini , selain enak, Thai Tea Juga pas untuk sajian penutup setelah makan . " dibanding minuman yang lain , thai lebih enak karena tidak bikin eneg di perut,"tuturnya.

Tidak jauh berbeda dengan tasya, pesinetron kiki fareljuga sudah tidak asing lagi dengan istilah Thai tea, Restoran jepang seperti Hanamasa adalah salah satu tempat Kiki Biasa mencicipi minuman berwarna orange itu. " Wah , Kalau Thai tea sih sudah biasa aku meminumnya,".ujarnya.


Hebatnya lagi , pria berusia 25 tahun ini juga merasakan sensasi thai tea di negeri asalnya thailand. " tahun 2011 kemarin , aku 2 kali kebangkok. Otomatis minumnya Thai Tea Dong,"Umbarnya.
Namun menurut pria yang hobby menyanyi ini , untuk soal rasa, baik  di thailan maupun di indonesia sama saja " kalau rasa kurang lebih sama enaknya, tapi harganya di thailand cukup Rp. 6000 tapi disini bisa mencapai 20 ribu,"ungkapnya

Nah beberapa pekan kedepan Kedahsyatan rasa Thai Tea ini bisa kita nikmati di kawasan kalibata tower Kemuning, di PEacock Bistro Namanya, Anda boleh mencicipi sepuasnya Thai Tea Milk ORiginal Maupun Green Tea.


 

Featured Slider

Comment

Iklan Gratis Kalibata City

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Peacock Bistro - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger